PILKADA

Meneruskan Warisan Pendidikan dan Keagamaan di Garut: Abdusy Syakur Amin, Cucu K.H. Anwar Musaddad, Siap Jadikan Garut Lebih Hebat

Meneruskan Warisan Pendidikan dan Keagamaan di Garut: Abdusy Syakur Amin, Cucu K.H. Anwar Musaddad, Siap Jadikan Garut Lebih Hebat

Prof. K.H. Anwar Musaddad, lahir di Garut pada 3 April 1910, merupakan keturunan darah bangsawan dari dua kerajaan besar di Jawa Barat, yakni Pajajaran dan Cirebon, melalui garis ayahnya, Abdul Awwal bin Haji Abdul Kadir. Ibunya, Marfuah binti Kasriyo, juga memiliki darah keturunan Pangeran Diponegoro yang terkait dengan Kesultanan Mataram Islam. 

Sejak usia muda, K.H Anwar Musaddad telah menunjukkan minat besar pada pendidikan, menempuh pendidikan dasar di sekolah Belanda (HIS) di Garut, kemudian melanjutkan ke MULO di Sukabumi dan AMS di Batavia (Jakarta).

Sebagai seorang ulama dan pakar ilmu perbandingan agama, K.H. Anwar Musaddad dikenal karena toleransinya dan dedikasinya pada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meski kerap menghadapi tantangan, termasuk ajakan bergabung dengan gerakan DI/TII, Ia tetap setia pada prinsip mempertahankan keutuhan negara. 

Selain kiprahnya di bidang agama, K.H Anwar Musaddad juga memiliki peran penting dalam pendidikan salah yaitu menjadi Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan mendirikan Pesantren Al-Musaddadiyah di Garut.

Salah satu putrinya, Prof. Ummu Salamah, merupakan tokoh pendidikan yang disegani sebagai Guru Besar di Universitas Pasundan Bandung dan Ketua Yayasan Musaddadiyah Garut. Ia menikah dengan Prof. KH. Cecep Syarifudin, seorang akademisi, politisi, dan pendiri Universitas Garut, yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode.

Dari hasil pernikahan Prof. Ummu Salamah dengan Prof. KH. Cecep Syarifudin, melahirkan seorang putra bernama Abdusy Syakur Amin, yang saat ini sedang berkontestasi di Pilkada Garut 2024. 

Dr. Ir. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Garut, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Ketua Yayasan Al-Musaddadiyah Garut, dan masih banyak lagi pengalamannya dalam bidang kepemimpinan.

Mengikuti jejak kakeknya, Syakur Amin juga memiliki riwayat pendidikan yang mengesankan. Ia merupakan lulusan S1 Institut Teknologi Bandung jurusan Sarjana Teknik Industri, S2 dari Asian Institute of Technology Bangkok Thailand dengan jurusan Magister Industrial Engineering and Management, dan S3 di University of Malaya Kuala Lumpar sebagai Doctor of Philosophy. 

Selain itu, perannya di kancah internasional juga sebagai peneliti untuk United Nations Development Programme (UNDP) terkait Strategy Planning for Africa-Asia Development University Network (AADUN), Team Leader Researcher dalam proyek Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) yang meneliti Global Production Network and Host-Sites Industrial Upgrading di sektor otomotif, tekstil, dan semikonduktor di Asia Tenggara dan Tiongkok. Ia juga pernah menjadi Team Leader untuk proyek Asian Development Bank (ADB) serta National Expert pada United Nations for Industrial Development Organizations (UNIDO).

Dengan berbagai jabatan strategis dan pengalaman profesional tersebut, Dr. Abdusy Syakur Amin menunjukkan komitmennya untuk mengabdikan diri bagi Kabupaten Garut. Dalam kampanyenya, ia bertekad memajukan Garut melalui pendekatan berbasis pendidikan dan pembangunan berkelanjutan, yang mengakar pada nilai-nilai luhur warisan K.H. Anwar Musaddad. Hubungan spiritual dan darah yang dimilikinya dengan K.H. Anwar Musaddad semakin menegaskan bahwa visi dan semangat pengabdiannya dilandasi oleh teladan luhur sang pendahulu.