Sebagai satu-satunya kandidat pemimpin perempuan dalam panggung politik Garut, Putri Karlina hadir dengan visi yang kuat untuk memberikan ruang aman bagi perempuan di Kabupaten Garut. Pada suatu kesempatan ketika Putri Karlina berkunjung ke Kecamatan Banjarwangi, Putri Karlina menegaskan bahwa Ia dan Syakur Amin menyoroti permasalahan perempuan di Garut.
Putri Karlina, representasi dari sosok perempuan dalam panggung politik, tentunya diharapkan bisa memprioritaskan masalah-masalah perempuan yang dihadapi di Garut. Untuk itu, Putri Karlina juga berkomitmen untuk membentuk aturan-aturan yang ramah perempuan.
"Kita masih dihadapkan dengan banyaknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga yang seringkali menimpa perempuan. Insya Allah, saya dan Pak Syakur sudah menyiapkan banyak solusi untuk menangani masalah-masalah ini," ujar Putri.
Berdasarkan data yang tersedia di website Diskominfo, menurut Iryani, selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Garut, mengungkapkan jumlah korban kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Garut, tahun 2023 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Garut yaitu 36 kasus termasuk kejahatan seksual dan KDRT.
Selain memprioritaskan penanganan kekerasan terhadap perempuan, Putri Karlina juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam membawa perubahan di Kabupaten Garut.
"Semoga semangat anak muda kita bisa menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Garut. Inovasi, kreativitas, dan solusi yang mereka miliki diharapkan mampu lebih memahami dan memenuhi kebutuhan para warga, terutama perempuan," lanjut Putri.
Dengan dukungan masyarakat, Putri Karlina berharap dapat membawa perubahan positif bagi perempuan di Garut dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka untuk berkembang.