Calon Wakil Bupati Garut nomor urut 02, Putri Karlina, menyoroti potensi besar tanaman akar wangi di Kabupaten Garut, yang meskipun memiliki nilai ekonomi tinggi, belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disampaikan saat Putri berkunjung ke para petani akar wangi di Kecamatan Cilawu dalam rangkaian kampanye Pilkada Garut 2024 pada Kamis (7/11/2024)
"Akar wangi memiliki potensi luar biasa sebagai komoditas unggulan Garut, namun pemanfaatannya belum maksimal," ujar Putri.
Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi petani saat ini adalah keterbatasan lahan. Banyak petani mengelola lahan pemerintah yang belum dapat dimiliki secara tetap, menghambat produktivitas mereka.
"Kita perlu menyelesaikan konflik lahan agar petani bisa bekerja lebih produktif. Pemerintah harus hadir untuk memastikan pemanfaatan lahan berjalan optimal," tegas Putri.
Selain permasalahan lahan, Putri menyoroti limbah yang dihasilkan dari proses penyulingan minyak akar wangi. Limbah tersebut sering kali dibakar, yang berpotensi mencemari lingkungan.
Putri menyatakan komitmennya untuk mengajak perguruan tinggi dan pihak terkait mencari solusi yang menguntungkan.
"Limbah ini bisa dikelola dan memiliki nilai ekonomi, bukan sekadar dibuang atau dibakar," ungkap Putri.
Dalam kunjungan itu, Yudha Puja Turnawan dari PDI Perjuangan turut mendampingi Putri. Ia menekankan pentingnya redistribusi lahan agar petani dapat mengelola tanaman mereka dengan lebih produktif.
"Jika Pak Syakur dan Teh Putri terpilih, harapannya masalah redistribusi lahan ini bisa segera diatasi," kata Yudha.
Ended, petani akar wangi di Cilawu, memaparkan potensi luar biasa akar wangi yang dapat menghasilkan hingga 30 kilogram minyak per hari dari 6 ton bahan baku.
Dengan harga minyak mencapai Rp 2 juta per kilogram, potensi pendapatan petani cukup besar. Namun, ia berharap pemerintah dapat menyelesaikan isu lahan dan mendukung produktivitas petani.