Calon Wakil Bupati, Putri Karlina, menegaskan pentingnya perubahan untuk Garut. Pada kegiatan Deklarasi Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Syakur-Putri bersama Golkar hari Jumat (20/9/24).
“Saya adalah warga yang ingin perubahan di Garut, posisi saya di sini adalah sebagai pejuang,” ujar Putri.
Putri tidak menyembunyikan bahwa perjuangannya untuk mencapai posisi ini tidaklah mudah. Namun, semua tantangannya dihadapi demi membangun Garut.
“Saya hanya ingin ada di kursi kepemimpinan dan bisa mempengaruhi kebijakan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Putri menyoroti keberadaan seorang anak muda dan perempuan di panggung politik memang menjadi hal baru di Garut.
Menurut Putri, keberadaan perempuan dan anak muda di pemerintahan harus menjadi sebuah pembeda untuk Garut. Ia mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama menciptakan sejarah baru dengan melibatkan perempuan dan anak muda dalam legislatif.
“Walau usia kita terpaut jauh bu, tapi muda bukan soal usia, tapi soal mental yang maju. Usia boleh 60 atau 70 tahun, tapi kalau ibu terbuka dengan segala apapun yang memang objektif, maka ibu adalah seorang pemuda. Kita memang butuh keterlibatan perempuan dan anak muda untuk membangun Garut,” ucapnya.
Putri Karlina juga menegaskan bahwa fokusnya untuk menjadi pemimpin bukan untuk mencari keuntungan, melainkan pada upaya pembangunan Garut, “Saya nggak cari duit bu dari sini, sampai saat ini saya nggak tau gimana caranya cari duit kalau jadi wakil bupati, walaupun kata orang banyak caranya tapi saya nggak tau dan nggak mau tau. Yang saya mau tau, adalah gimana caranya saya bisa membangun Garut,” ucap Putri.
Ia menekankan pentingnya meminimalkan konflik yang ada di masyarakat, “Ketika saya bertanya, ‘bagaimana cara membangun Garut?’ artinya saya sudah paham dan saya harus mempelajaru tentang bagaimana mengendalikan semua dinamika yang ada di Kabupaten Garut agar semuanya satu suara,” jelasnya.
Lebih jauh, Putri menekankan tanggung jawabnya jika terpilih. Ia akan bertanggung jawab terhadap amanah yang akan diberikan kepadanya dan bila Ia tidak menjalankan tugasnya dengan baik, Ia siap menerima kritik bahkan tuntutan dari masyarakat.
“Jika nanti saya memimpin di Garut dan tidak ada perubahan, tolong tuntut dan tegur saya. Karena artinya saya melupakan apa yang jadi niat saya di awal, ada amanah yang saya ciderai,” tutur Putri dengan tegas.
Hal tersebut menunjukkan integritas dan dedikasinya sebagai calon pemimpin. Dengan semangat dan komitmen tersebut, Putri Karlina siap membawa perubahan nyata untuk Garut.