Dalam upaya menanggulangi permasalahan sampah di Garut, Calon Wakil Bupati nomor urut 02, Putri Karlina, menawarkan solusi konkret berupa pembuatan bank sampah yang dikelola oleh setiap desa. Putri Karlina memaparkan ide tersebut saat berkunjung ke Kampung Pasir Laja, Kecamatan Cihurip, pada Minggu (20/10/2024).
Tidak hanya memberikan gagasan, Putri Karlina juga langsung turun tangan membersihkan selokan di kampung tersebut. Saat membersihkan selokan, ia menemukan banyak sampah plastik yang menumpuk, menandakan bahwa pengelolaan sampah di desa ini masih jauh dari optimal.
"Ini menjadi tugas bagi saya untuk memperhatikan pengelolaan sampah di desa. Harus ada edukasi dari dinas lingkungan hidup mengenai pemanfaatan sampah organik dan pengelolaan bank sampah," ungkap Putri Karlina dengan penuh semangat.
Putri juga menyoroti kurangnya fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) di beberapa desa yang menyebabkan warga terpaksa membuang sampah ke sungai atau membakarnya.
"Sebenarnya percuma kalau ada himbauan untuk tidak membuang sampah ke sungai, kalau tidak ada sistem penjemputan sampah di desa. Seharusnya ada pengelolaan sampah berbasis desa, karena sampah tidak boleh dibakar begitu saja, karena bisa menghasilkan gas beracun," jelas Putri Karlina.
Selain usulan pengadaan bank sampah, Putri juga menyampaikan rencana untuk mengolah sampah menjadi pupuk kompos, sebagai solusi jangka panjang bagi para petani di daerah tersebut.
"Di sini banyak warga yang bertani, dan keluhannya soal pupuk selalu muncul. Jadi, sampah organik bisa kita olah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat, bukan sekadar menjadi limbah yang mencemari lingkungan," tambah Putri Karlina.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Putri Karlina bertekad untuk mengubah permasalahan sampah menjadi peluang yang memberikan manfaat bagi masyarakat, sekaligus mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Garut.