PILKADA

Waktunya Millennial Berperan, Putri Karlina Siap Mewakili Pemuda di Eksekutif

Waktunya Millennial Berperan, Putri Karlina Siap Mewakili Pemuda di Eksekutif

Calon Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, mengungkapkan bahwa dirinya bakal mewakili generasi muda di pemerintahan saat terpilih nanti di Pilkada Garut.  Sebagai perwakilan dari kaum milenial, Putri akan menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi dan kegelisahan para pemuda di masa mendatang. 

 

Dalam sebuah kegiatan diskusi simposium bersama HIMA Persis, Putri Karlina menyampaikan kebahagiannya karena diundang dalam forum tersebut sebagai seorang calon pemimpin. 

 

Pada kesempatan itu, Putri Karlina menyoroti pentingnya peran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam menciptakan perubahan signifikan bagi masyarakat Garut. Menurutnya, peningkatan IPM tidak bisa dilepaskan dari masalah kemiskinan yang hingga kini masih menjadi tantangan besar bagi Garut.  

 

“Kalau kita berbicara tentang IPM, tidak akan pernah lepas tentang kemiskinan,” ucap Putri Karlina.

Putri menambahkan bahwa hal tersebut menyebabkan belum ada peningkatan IPM di Kabupaten Garut secara progresif karena masih berada dalam lingkar kemiskinan.  

 

Selain itu, Putri juga ungkap kekhawatirannya terkait kejenuhan masyarakat terhadap proses pemilihan pemimpin. 

 

Menurutnya, menjelang Pilkada saat ini selalu dimulai dengan yang tidak baik-baik saja. 

“Ini menjadi lampu kuning bagi kita karena menurunkan minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan,” katanya. 

 

Menurut Putri, berkurangnya minat masyarakat dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, menjadikan legitimasi terhadap pemerintah berkurang.

 

Akibatnya, memunculkan kesulitan dalam mengajak masyarakat untuk bergotong royong mewujudkan program karena adanya ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah. 

 

Putri, sebagai perwakilan dari generasi muda, mendorong anak-anak muda Garut untuk ambil peran penting dalam mengatasi masalah ini.

 

“Kita sebagai anak muda memiliki tanggung jawab untuk mentransformasi kerangka berpikir sehingga bisa menghasilkan inovasi terkait kebijakan dengan hasil yang progresif terhadap kemiskinan.” ucapnya.